Jl. Perjuangan Kec. Kesambi, Kota Cirebon (0231) 489926 fdki@uinssc.ac.id
Berita

Konferensi Internasional FKM BPI-BKI di UIN Siber Cirebon: Sinergi Mahasiswa Islam Menuju Konselor Global di Era Digital

Cirebon — Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI), UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, kembali mencatat prestasi penting dengan sukses menyelenggarakan Konferensi Internasional 2025 Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) BPI/BKI se-Indonesia. Acara bergengsi yang mengangkat tema “Building Networks and Career Opportunities for BPI/BKI Students in the Digital Era” ini berlangsung pada Senin, 2 Juni 2025, di Gedung Siber SBSN Lantai 8.

Kegiatan ini dipandu dengan hangat dan interaktif oleh Herny Gusbrava, dosen BKI UIN Siber Cirebon, dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia serta delegasi internasional dari Malaysia. Forum ilmiah ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Muhammad Saffuan Bin Abdullah dari Persatuan Kaunselor Pendidikan Malaysia (PEKA) dan Dr. H. Aep Kusnawan, M.Ag., CPCE, Presidium Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam Indonesia (PABKI). Keduanya membagikan pandangan strategis tentang pentingnya membangun jejaring global serta kesiapan karier mahasiswa BPI/BKI di tengah tantangan digitalisasi.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan turut didampingi oleh Dr. Jaja Suteja, M.Pd.I., Wakil Dekan II FDKI, yang memastikan sinergi akademik dan kelembagaan berjalan lancar.

Ketua Jurusan BKI, Bambang Setiawan, M.Pd., menegaskan bahwa konferensi ini merupakan momentum penting untuk memperkuat jejaring nasional dan internasional antar lembaga kemahasiswaan BPI/BKI. Ia menilai forum semacam ini menjadi wadah strategis dalam menghadirkan gagasan inovatif dan kolaboratif yang mampu memperkuat peran konselor Islam di tengah masyarakat global yang semakin digital.

Dalam sesi utama, Muhammad Saffuan Bin Abdullah menekankan pentingnya penguasaan keterampilan digital dan jaringan internasional agar mahasiswa BPI/BKI mampu bersaing di dunia kerja lintas negara. Ia juga membuka peluang kerja sama akademik antara Indonesia dan Malaysia dalam pengembangan kurikulum serta program pertukaran mahasiswa.

Sementara itu, Dr. H. Aep Kusnawan menyoroti transformasi profesi konselor Islam di era modern. Menurutnya, konselor masa depan harus memiliki literasi digital yang kuat, wawasan global, serta kemampuan memahami konteks sosial dan keagamaan secara mendalam. Hal inilah yang akan menjadi kunci bagi mahasiswa BPI/BKI untuk beradaptasi dengan perubahan zaman.

Dukungan penuh juga datang dari Dekan FDKI, Dr. Naila Farah, M.Ag., yang memberikan apresiasi tinggi atas semangat kolaboratif para mahasiswa dan dosen. Ia menegaskan bahwa kegiatan internasional seperti ini selaras dengan arah kebijakan fakultas dalam mendorong internasionalisasi pendidikan Islam berbasis teknologi. “Kegiatan seperti ini memperlihatkan bahwa mahasiswa FDKI siap berperan di tingkat global tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman,” ujarnya.

Keberhasilan penyelenggaraan Konferensi Internasional FKM BPI/BKI 2025 menjadi bukti komitmen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mengembangkan pendidikan Islam yang adaptif terhadap era digital. Melalui kegiatan ini, UIN Siber menegaskan perannya sebagai Cyber Islamic University (CIU) yang terus berinovasi dalam menghadirkan pendidikan Islam yang inklusif, kolaboratif, dan berorientasi global.

Konferensi ini tidak hanya memperkuat sinergi antarmahasiswa dan akademisi, tetapi juga membuka jalan bagi terbentuknya ekosistem keilmuan BPI/BKI yang dinamis dan berdaya saing internasional. Dengan semangat digitalisasi dan kolaborasi lintas negara, mahasiswa UIN Siber kini semakin siap menjadi konselor Islam yang profesional, adaptif, dan relevan di tengah tantangan zaman.