Cirebon – Mahasiswa Program Pengenalan Lapangan (PPL) KPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon ikut berperan aktif dalam menyukseskan tradisi Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan. Kegiatan budaya dan religius ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang penuh makna bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya.
Tradisi Panjang Jimat sendiri merupakan warisan turun-temurun Keraton Kasepuhan yang melibatkan prosesi piring panjang, lilin, dan berbagai simbol keagamaan serta budaya. Dalam prosesi ini, masyarakat mengikuti iring-iringan dengan penuh khidmat. Piring panjang yang diarak melambangkan perjalanan hidup manusia dari dalam kandungan, lahir, hingga ajal.
Dalam pelaksanaan tahun ini, mahasiswa PPL KPI UIN Siber Syekh Nurjati membantu berbagai persiapan dan pendukung acara, mulai dari dokumentasi, pengaturan lalu lintas massa, hingga pengelolaan komunikasi publik agar acara berjalan lancar dan aman. Partisipasi ini tidak hanya mendukung kelancaran teknis, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan antara kampus, Keraton, dan masyarakat.
“Kami merasa bangga bisa ambil bagian dalam menjaga kelestarian budaya Islam di Cirebon,” ujar salah satu mahasiswa PPL yang bertugas pada bagian publikasi. Keikutsertaan mahasiswa ini menunjukkan bagaimana generasi muda dapat belajar sekaligus berkontribusi dalam tradisi lokal yang kaya akan nilai agama dan budaya.
Masyarakat setempat menyambut baik keterlibatan mahasiswa. Kehadiran mereka dianggap sebagai upaya penting dalam melestarikan tradisi Panjang Jimat di tengah perubahan zaman dan modernisasi. Acara ini juga menjadi pengingat bahwa budaya lokal perlu dijaga agar tetap hidup dan diteruskan ke generasi berikutnya.
Sebagai tradisi yang mengandung unsur keagamaan dan nilai moral tinggi, Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan diharapkan terus lestari. Kerjasama antara pihak keraton, masyarakat, dan institusi pendidikan seperti UIN Siber Syekh Nurjati menjadi kunci agar tradisi ini tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga menjadi media edukasi dan penguat identitas budaya.